Suku /Family Apocynaceae - KUMPULAN MATERI DAN TUGAS PERKULIAHAN KEHUTANAN

Latest

Belajar Berkarya Untuk Sesama Sebagai Jalan Memberi Manfaat Bagi Orang Banyak. Blog ini semoga berisi artikel-artikel yang berfaedah buat anda.

Sunday, February 2, 2020

Suku /Family Apocynaceae


FAMILI APOCYNACEAE

Suku Apocynaceae

Apocynaceae adalah tumbuhan berupa pohon atau semak, tegak atau memanjat. Jarang sekali berupa herba dan mempunyai kelenjar getah. Daun tersusun berhadapan atau berkarang.bunga biseksual, bersimetri banyak, merupakan bunga bersimetri tunggal atau simes korimbosa. Buluh kaliks pendek, berlobi 5, seringkali terdapat kelenjar didalamnya. Buluh korola biasanya panjang, berlobi 5, dan biasanya memutir. Stamen 5, epipetalu, antena linier, bebas. Ginaecium berkarpel 2, 2 ovaria, tampak jelas dan menyatu dalam stilus tunggal, pada umumnya superior. Buah terdiri dari pasang folikel, drupa atau kapsl. Suku ini meliputi 180-200 genera dengan 1500-2000 jenis. Beberapa jenis dari suku ini mempunyai peranan penting untuk pembuatan obat-obatan dan tanaman hias.
Polen merupakan perkembangan dari sel-sel sporogen primer yang membelah secara mitosis dalam bidang yang berbeda. Derivat darivat pembelahan ini membentuk sel-sel induk polen yang disebut mikrosporosit. Setiap el induk menjalani pembelahan meosis untuk membentuk tetrad butir polen yang disebut 4 mikrospora haploid.
Serbuk sari atau polen terdiri dari dua lapisan yaitu :
Lapisan luar (eksin) : lapisan ini sering kali berkeriput dan mempunyai bagian yang menonjol seperti bsul. Kemampuan utama eksin adalah sporolenin yaitu suatu substansi keras yang memberikan daya tahan yan hebat pada dinding polen. Lapisan dalam (intin)   : lapisan intin ini mempunyai dinding yang tipis dan lunak.
Permukaan dinding polen ada yang memiliki celah (apertura) sedangkan adajuga tumbuhan lain yang tidak memiliki celah tersebut. Apertura merupakan daerah tipis pada permukan butir polen baik berupa alur celah maupun area yang tipis. Apertura yang panjang disebut  alur (kolpi), sedangkan apertura yang pendek disebut dengan lubang (pori).

1.     Pulai (Alstonia scholaris)
Pulai (Alstonia scholaris) merupakan jenis tanaman kehutanan yang  memiliki banyak manfaat. Tanaman ini mampu tumbuh baik pada lahan kritis dan  lahan marginal sehingga dapat digunakan sebagai tanaman konservasi. Kebutuhan  akan kayu jenis ini semakin meningkat, dikarenakan semakin berkurangnya jenis  kayu yang berasal hutan alam. Kayu pulai dimanfaatkan dalam bahan industri  kerajinan tangan dan juga dimanfaatkan dalam bidang farmasi.  Pertumbuhan tanaman pulai dipengaruhi oleh ketersediaan bahan baku air.  Pembibitan tanaman pulai memerlukan penyiraman yang dilakukan setiap hari.  Penyiraman ini bertujuan untuk memenuhi kebutuhan air di awal pertumbuhan  bibit. Penyiraman yang dilakukan sebaiknya menggunakan sedikit air dan waktu  penyiraman tidak perlu dilakukan setiap hari.  Pemanfaatan mikoriza akhir-akhir ini sering digunakan dalam  meningkatkan pertumbuhan tanaman kehutanan.  Potensi dari adanya simbiosis  cendawan mikoriza arbuskula dengan tanaman sangat penting untuk dimanfaatkan  bagi kepentingan budidaya, terutama  pada saat pembibitan maupun penanaman  di lapangan. Setiadi (1998) menyatakan pengaruh tersebut berupa meningkatkan  penyerapan hara tanah dan ketahanan akar terhadap kekeringan, menjaga akar dari  serangan penyakit, memasok tambahan hormon tumbuh dan ZPT, serta manfaat dalam meningkatkan ketahanan tanaman terhadap serangan patogen akar
a)    Taksonomi Pulai (Alstonia scholaris)
Pohon pulai merupakan tanaman yang toleran terhadap berbagai jenis  tanah dan habitat. Pulai termasuk tanaman keras dan berkayu.
Kingdom : Plantae
   Divisi : Spermatophyta
      Kelas : Dycotyledonae
         Ordo : Apocynales
            Marga : Apocynaceae
                Genus : Alstonia
                     Spesies : Alstonia scholaris (L.) R. Br

b)     Ciri- Ciri Umum
a.       pohon pulai
Pohon pulai (Alstonia scholaris) memiliki bentuk daun mirip dengan daun  kamboja, dan bunga warna kuning yang indah. Batangnya lurus, tegak, berkayu, bulat, percabangan simpodia, putih kotor dan mengandung banyak getah berwarna putih, rasa getahnya sangat pahit. Rasa pahit tersebut didapatkan pula pada akar, kulit batang dan daunnya. Akar pohon pulai merupakan akar tunggang dan berwarna cokelat Pulai umumnya dapat mencapai tinggi 20 hingga 25 m dan diameter  40 hingga 60 cm. Pulai memiliki pertumbuhan yang sangat baik dan dapat dibiakkan dengan stek dan cabang.
b.      Daun
Daun pohon pulai merupakan daun tunggal, tersebar, lonjong, tepi rata, ujung, ujung dan pangkal meruncing, pertulangan menyirip, permukaan mengkilap, panjang 20-25 cm, lebar 8-10 cm, berwarna hijau.
c.       Bunga
 Bunga pohon pulai merupakan bunga majemuk, membentuk malai, berkelamin dua, berada di ujung cabang, kelopak bunga berbentuk tabung bercangap, benang sari silindris, kepala sari berbentuk ginjal, putik berbentuk tabung, mahkota berbentuk terompet, berwarna putih.
d.      Buah
Buahnya bumbung, 5 berbentuk pita, berwarna putih kehijauan.
e.       Biji
Biji bulat, kecil, dan berwarn

2. Kamboja ( Plumeria acuminata )
Kamboja merupakan daun yang tidak lengkap karena pada bagian daunnya hanya memiliki tangkai daun (petiolus) dan helaian daun (lamina) tanpa memiliki upih daun (vagina). Bangun daun (circumscriptio) berbentuk sudip (spathulatus), dikatakan sudip karena seperti bangun bulat telur, tepi daun (margo) rata (integer), ujung daun (apex) tumpul (obtusus) karena pada tepi daun yang semula masih agak jauh dari ibu tulang, cepat menuju ke suatu titik pertemuan, hingga terbentuk sudut yang tumpul (lebih besar dari 900). Pada bagian pangkal (basis) runcing (acutus), pangkal daun ini biasanya terdapat pada daun bangun memanjang, lanset dan belah ketupat, permukaan daun licin suram (laevis apacus), susunan tulang daun menyirip, dikatakan menyirip karena mempunyai satu ibu tulang yang berjalan dari pangkal ke ujung, dan merupakan terusan tangkai daun, dari ibu tulang daun ini ke samping keluar tulang-tulang cabang sehingga mengingatkan kita pada sirip-sirip pada ikan

a)    Klasifikasi Tanaman Kamboja (Plumeria Acuminata )
Kingdom : Plantae
    Divisi : Magnoliophyta
         Kelas : Magnoliopsida
                 Ordo : Gentianales
                      Famili : Apocynaceae
                          Genus : Plumeria
                                Spesie : Plumeria acuminata 

b)     Deskripsi Tumbuhan
a.       Habitat
Tumbuhan ini banyak tumbuh di perkuburan, juga ada yang sengaja di tanam di halaman rumah. Pada umumnya tumbuhan ini hidup subur di daratan rendah sampai ketinggian 700 meter di atas permukaan laut.
b.      Habitus
Habitus pohon, bergetah. Dalam klasifikasi tradisional Kamboja termasuk pohon kecil, dan dalam klasifikasi Raunkier, termasuk Mesofanerofit (tumbuhan di udara).
c.       Akar
Tanaman kamboja mempunyai akar, berwarna cokelat tua hingga muda dan bercabang dimana akar ini berfungsi menyerap unsure air dan mineral dari dalam tanah hingga kedalaman 1,5 samapai 2 meter.
d.      Batang
Batang berkayu keras tinggi, bulat,mencapai 6 meter, percabangan banyak. Batang utamanya besar, sedangkan cabang muda lunak, batangnya cenderung bengkok dan bergetah. Batang kamboja berkayu dengan warna kekuning-kuningan.
e.       Daun
Daun berwarna hijau, termasuk daun tunggal, berbentuk lonjong /lanset dengan ujung runcing dan agak keras, pangkalnya meruncing, tepi rata, tebal, panjang kira-kira 10-25 cm, dengan lebar 5-10 cm, pertulangannya menjari,permukaan atas hijau tua, permukaan bawah hijau muda dengan urat-urat daun yang menonjol, sering rontok terutama pada saat berbunga lebat. Termasuk golongan bangun tidak lengkap.
f.       Bunga
Bunganya termasuk bunga majemuk, berbentuk terompet, putih kemerah-merahan,muncul di ujung-ujung tangkai, malai rata, mahkota bunga empat, putih, daun bunga berjumlah 5 buah dan berbunga sepanjang tahun, dan mahkota berbentuk corong. Tangkai putik pendek, tumpul dan lebar.
g.      Buah
Buah bumbung, berbentuk lanset, panjang 18-20cm, lebar 1-2 cm, masih muda berwarna hijau dan setelah tua berwarna hitam.
h.      Biji
Biji bulat, bersayap, warnanya putih kotor.
i.        Manfaat
Kamboja tidak hanya ditanam sebagai tanaman hias, tetapi dapat dimanfaatkan sebagai obat. Pada getahnya mengandung senyawa sejenis karet, triterpenolo amyrin dan damar. Di samping itu juga mengandung minyak menguap antara lain: geraniol, farnesol, sitronellol, fenetilalkohol dan linallol








No comments:

Post a Comment

Silahkan berkomentar secara bijak sesuai topik pembahasan