Fungi Mikoriza Arbuskula (FMA) |
Pengertian
Fungi Mikoriza Arbuskula (FMA)
Mikoriza berasal
dari bahasa Yunani dan terdiri dari dua kata yaitu: myces (cendawan/fungi) dan rhiza
(perakaran) tumbuhan tingkat tinggi (Setiadi, 1989). Fungi mikoriza arbuskula (FMA) merupakan agen hayati yang ada di alam yang bersimbiosis dengan mayoritas tumbuhan dan dapat meningkatkan pertumbuhan, serapan hara, dan
biomasa tanaman pada lahan pascatambang (Husna, 2015a)
dan umumnya ditemukan pada
ekosistem terestrial (Smith dan Read, 2008). Simbiosis tersebut saling
menguntungkan, dimana FMA memberikan suplai unsur hara dan air bagi tanaman
terutama unsur hara posfor sedangkan FMA memperoleh karbon dari tanaman sebagai
bahan makanan. FMA merupakan bagian yang tidak terpisahkan dan berfungsi dari
akar tanaman serta secara luas diakui sebagai penambah pertumbuhan tanaman pada
lokasi yang sangat terganggu, termasuk yang terkontaminasi dengan logam berat
(Gaur dan Adholeya, 2004).
Klasifikasi
Fungi Mikoriza Arbuskula (FMA)
Fungi mikoriza arbuskula berasal dari kelas Glomeromikota (Nusantara at al. 2012), namun seiring berkembangnya ilmu
pengetahuan dan teknologi penelitian yang berhubungan dengan FMA menyebabkan
terjadinya perubahan taksonomi FMA, dimana terdapat 4 ordo (Glomerales, Diversisporales, Paraglomerales,
dan Archaeosporales), 11 suku (famili), 18 marga dan sekitar 300 jenis yang
berhasil dikenali (Schüßler dan Walker,
2010). klasifikasi FMA yang baru diantaranya:
Filum : Glomeromycota
Ordo : Archaesporales, Diversisporales,
Glomales, dan Paraglomales
Genus : Acaulospora, Ambispora, Archaespora,
Diversispora, Intraspora,
Entrophospora,
Geosiphon, Gigaspora, Glomus, Kuklospora, Otospora, Pacispora, Paraglomus,
Racocetra dan Scutellospora. (Hartoyo,
2012).
Struktur
Umum
Fungi Mikoriza Arbuskula (FMA)
Fungi mikoriza arbuskula memiliki struktur fungi
berupa hifa internal, hifa eksternal, arbuskula, vesikula, sel dan spora
(Souza, 2015).
1. Hifa internal (HI) merupakan hifa yang
tumbuh menjalar diantara sel atau menembus sel epidermis dan akhirnya
mengolonisasi ruang intra dan interseluler kortek akar (Nusantara, 2011). Hifa internal berperan dalam mentrasfer air dan hara dari
luar ke korteks tanaman inang (Souza, 2015).
2.
Hifa
eksternal (HE) merupakan struktur lain dari FMA yang berkembang diluar akar (Smith
dan Read, 2008) dan berperan
dalam memfasilitasi akses untuk serapan nutris dengan cara memperluas aksesibilitas sistem perakar (Singh et al. 2014 ).
3.
Arbuskula merupakan struktur yang
bercabang-cabang seperti pohon (Nusantara, 2011) dan berperan sebagai pengambil
unsur hara karena tumbuh dan berkembang dalam sel akar dan berperan sebagai
penghubung dalam menyalurkan unsur hara antara fungi dengan tanaman inang
(Smith dan Read, 2008).
4.
Vasikulah adalah struktur mengelembung
yang dibentuk pada hifa-hifa utama yang dapat ditemukan baik di dalam maupun di
luar lapisan korteks parenkim
(Smith dan Read, 2008). Vesikel merupakan organ yang berperan sebagai
penyimpan cadangan makana (Nusantara, 2011).
5.
Spora FMA terbentuk dari ujung hifa ekstra
radikal yang menggelembung dan kemudian terlepas dari hifa ekstra radikal
(Smith dan Read, 2008).
Manfaat dan Peran Fungi Mikoriza
Arbuskula (FMA)
Fungi Mikoriza
Arbuskula (FMA) merupakan
fungi obligat yang membentuk mikoriza. Mikoriza merupakan hubungan saling
menguntungkan
antara akar tanaman dengan fungi tertentu dan membentuk simbiosis mutualisme
dengan beragam
jenis tumbuhan
(Souza, 2015). FMA memiliki banyak manfaat diantaranya
yaitu dapat membantu tanaman dalam penyerapan unsur hara dan air yang sulit
dijangkau oleh akar tanaman, menghasilkan zat pengatur tumbuh, meningkatkan ketahanan tanaman terhadap
serangan pathogen, salinitas, kekeringan dan keracunan
logam berat (Husna, 2015). FMA juga dapat membantu pertumbuhan dan keberhasilan tanaman yang tumbuh
pada lahan tercemar logam berat (Wang et
al. 2006 ; Vivas et al. 2006 ;
Chen et al. 2007 ; Tuheteru et al. 2011).
Selain itu, keunggulan yang dimiliki
FMA dari pupuk yang lain yaitu biaya
produksinya murah dan mudah dilakukan dilapangan, pemberianya cukup sekali untuk
seumur hidup pada tanaman dan tidak menimbulkan pencemaran lingkungan (Handani,
2013).
FMA dianggap sebagai suatu teknologi pembaruan untuk
membantu meningkatkan pertumbuhan, produktivitas dan kualitas tanamn terutama
pada lahan-lahan marginal (Kartika et al.
2014). FMA mampu berperan dalam peningkatan kesehatan tanaman dan mencegah agar
akar tidak terserang oleh pathogen (Putri et
al. 2016). FMA
dapat mengikat logam berat serta berguna dalam pemulihan lahan gundul (Peterson
et al. 2004). Pada tanah marginal FMA
mampu meningkatkan toleransi tanaman terhadap kondisi lahan kritis misalnya
kekeringan dan terdapatnya logam-logam berat (Suwarniati, 2014).
Setiadi Y. 1989. Pemanfaatan Mikro Organisme Dalam
Kehutanan. IPB. Bogor.
Smith,
S.E dan D.J. Read.
2008. Mycorrhizal symbiosis.
Third ed. New York (US): Academic Press.
Husna, 2015a.
Potensi Fungi Mikoriza Arbuskula (FMA) Lokal Dalam Konservasi Ex-Situ Jenis
Terancam Punah Kayu Kuku [Pericopsis
mooniana (Thw.) Thw.] [disertasi]. Institut Pertanian Bogor. Bogor.
Gaur, A. dan A. Adholeya. 2004.
Prospects of Arbuscular Mycorrhizal Fungi in Phytoremediation of Heavy Metal
Contaminated Soils. Current Science. 86: 528-534.
Nusantara,
A.D.,
Y.H Bertham dan I Mansur.
2012. Bekerja dengan Fungi Mikoriza Arbuskula. SEAMEO BIOTROP. Bogor.
Schüßler, A. dan C. Walker. 2010. The Glomeromycota.
A species list with new families and new genera. Kew (GB): The Royal
Botanic Garden Kew
Hartoyo, B. 2012. Efektivitas fungi mikoriza
arbuskula pada penggunaan pupuk fosfat alami dan pengarunya terhadap
pertumbuhan, biomassa dan produksi asiatikosida pegagan (Centella asiatica L. Urban) di andosol [disertasi]. Institut
Pertanian Bogor. Bogor.
Souza, T. 2015. Handbook of arbuscular mycorrhizal fungi.
Springer.
Nusantara,
A.D. 2011. Pengembangan Produksi Inokulan Fungi Mikoriza
Arbuskula Berbasis Bahan Alami dan
Pemanfaatannya untuk Produksi Bibit Jati (Tectona Grandis L.F) [disertasi]. Sekolah Pascasarjana Institut Pertanian Bogor. Bogor.
Singh,
S.,
K Srivastava.,
S Sharma dan A.K Sharma.
2014. Mycorrhizal inoculum production. Springer-Verlag Berlin Heidelberg.
Tuheteru,
F.D.,
Husna dan A Arif. 2011. Respon pertumbuhan
dan ketergantungan Albizia saponaria (Lour.) Miq terhadap
inokulasi Fungi Mikoriza Arbuskula local SULTRA pada media tanah pascatambang
nikel. Berita Biologi 10(5): 605-612.
Vivas, A., J.M Barea., B Biro
dan R Azcon. 2006. Effectiveness of autochthonous bacterium and mycorrhizal
fungus on Trifolium growth, symbiotic development and soil enzymatic activities
in Zn contaminated soil. J Appl
Microbiol. 100: 587-598.
Wang, Fa-yuan., L Xian-gui., R
Yin dan W Long-hua. 2006. Effects of arbuscular mycorrhizal inoculation on the
growth of Elsholtzia splendens and Zea mays and the activities of
phosphatase and urease in multi-metal-contaminated soil under unsterilized
condition. Appl. Soil Ecol. 31:
110-119.
Chen, B.D., Y.G Zhu., J Duan, X.Y Xiao dan S.E Smith.
2007. Effects of the Arbuscular Mycorrhizal Fungus Glomus mosseae on
growth and metal uptake by four plant species in copper mine tailings. Environ. Poll. 147:374-380.
Handani,
E. 2013. Dinamika Sporulasi Genus Fungi Mikoriza Arbuskula
Hasil Penangkaran dari Bawah Tegakan Hutan Tanaman Jabon (Anthocephalus
cadamba Roxb Miq.)
[skripsi]. Institut Pertanian Bogor. Bogor.
Putri, D., N Nasir dan F Alamsyah. 2016. Pengaruh Fungi
Mikoriza Arbuskula terhadap penyakit jamur akar putih (Rigidoporus
microporus) pada bibit tanaman karet (Hevea brasiliensis). Universitas Andalas.
Padang.
Kartika, E., Lizawati
dan Hamzah. 2014. Efektivitas Fungi Mikoriza Arbuskular terhadap
bibit Jarak Pagar (Jatropha curcas L.) pada media tanah bekas tambang
batu bara. Universitas Jambi. Jambi.
Peterson
R.I., H.B Massicote dan L.H Melville. 2004. Mycorriza:
anatomy and biologi. NRC Research Press. Canada.
Suwarniati.
2014. Pengaruh FMA dan pupuk organik terhadap
sifat kimia tanah dan pertumbuhan Bunga Matahari (Helianthus annus L). Universitas
Muhamadyah.
No comments:
Post a Comment
Silahkan berkomentar secara bijak sesuai topik pembahasan