SIFAT-SIFAT UMUM KAYU
Kayu berasal dari berbagai jenis pohon memiliki sifatyang berbeda-beda. Bahkan kayu berasal dari satu pohon memiliki sifat agak berbeda, jika dibandingkan bagian ujung dan pangkalnya. Dalam hubungan itu maka ada baiknya jika sifat-sifat kayu tersebut diketahui lebih dahulu, sebelum kayu dipergunakan sebagai bahan bangunan,industri kayu maupun untuk pembuatan perabot. Sifat dimaksud antara lain yang bersangkutan dengan sifat-sifat anatomi kayu, sifat-sifat fisik, sifat-sifat mekanik dan sifat-sifat kimianya. Di samping sekian banyak sifat-sifat kayu yang berbeda satu sama lain, ada beberapa sifat yang umum terdapat pada semua kayu yaitu:
- Semua
batang pohon mempunyai pengaturan vertikal dan sifat simetri radial.
- Kayu
tesusun dari sel-sel yang memiliki tipe bermacam-macam dan susunan dinding
selnya terdiri dari senyawa-senyawa kimia berupa selulosa (unsure
karbohidrat) serta berupa lignin (non-karbohidrat).
- Semua
kayu bersifat anisotropic, yaitu memperllihatkan sifat-sifat yang
berlainan jika diuji menurut tiga arah utamanya (longitudinal, tangensial
dan radial). Hal ini disebabkan oleh struktur dan orientasi selulosa dalam
dinding sel, bentuk memanjang sel-sel kayu dan pengaturan sel terhadap
sumbu vertikal dan horisontal pada batang pohon.
- Kayu
merupakan suatu bahan yang bersifat higroskopik, yaitu dapat kehilangan
atau bertambah kelembabannya akibat perubahan kelembaban dan suhu udara di
sekitarnya.
- Kayu dapat diserang makhluk hidup perusak kayu, dapat juga terbakar, terutama jika kayu keadaannya kering.
Bila
sebatang pohon dipotong melintang dan permukaan potongan melintang itu
dihaluskan, maka akan tampak suatu gambaran unsur-unsur kayu yang tersusun
dalam pola melingkar dengan suatu pusat di tengah batang serta deretan sel kayu
dengan arah mirip jari-jari roda ke permukaan batang. Sebuah sumbu dapat
dibayangkan melewati pusat itu dan merupakan salah satu sumbu arah utama yang
disebut sumbu longitudinal; sumbu ini disebut sumbu arah radial. Selanjutnya
yang tegak lurus dengan jari-jari kayu, tetapi tidak memotong sumbu
longitudinal, dinamakan sumbu arah tangensial. Ketiga sumbu arah utama ini
sangat penting zrtinyabagi keperluan mengenal sifat-sifsat kayu hyang khas.
Yaitu antara lain sifat anisotropik yang telah disebut, perbedaan dalam
kekuatan kayu, kembang susut kayu dan aliran zat cair di dalam kayu.
Di samping itu mengenal kekuatan kayu yang menahan beban, ternyata lebih besar pada arah sumbu longitudinal daripada arah-arah yang lain. Demikian pula zat cair lebih cepat dan lebih mudah pada arah longitudinal daripada arah sumbu radial dan tangensial. Sebaliknya kembang susut kayu terbesar terdapat pada arah tangensial.
SIFAT-SIFAT FISIK KAYU
Beberapa hal yang tergolong dalam sifat fisik kayu adalah: Berat Jenis,
Keawetan Alami, Warna, Higroskopik, Berat, Kekerasan dan lain-lain.
Berat jenis
Keawetan Kayu Alami
Warna Kayu
Higroskopik
Kayu mempunyai sifat higroskopik, yaitu dapat menyerap atau melepaskan air atau
kelembaban. Selanjutnya masuk dan keluarnya air dari kayu menyebabkan kayu itu
basah atau kering, akibatnya kayu itu akan mengembang atau menyusut.
Tekstur
Tekstur ialah ukuran relative sel-sel kayu. Yang dimaksut dengan sel kayu ialah
serat-serat kayu. Jadi dapat dikatakan tekstur ialah ukuran relative
serat-serat kayu. Berdasarkan teksturnya, kayu dapat digolongkan ke dalam :
- Kayu
bertekstur halus, contoh : giam, lara, kulim dll
- Kayu
bertekstur sedang, contoh : jati, sonokeling dll
- Kayu
bertekstur kasar, contoh : meranti, kempas dll
Serat
Bagian ini terutama menyangkut sifat kayu, yang menunjukkan arah sel-sel kayu
di dalam kayu terhadap sumbu batang pohon asal potongan tadi. Arah serat dapat
ditentukan oleh alur-alur yang terdapat pada permukaan kayu. Kayu dikatakan
berserat lurus, jika arah sel-sel kayunya sejajar dengan sumbu batang. Jika
arah sel-sel itu menyimpang atau membentuk sudut terhadap sumbu panjang batang,
dikatakan kayu itu berserat mencong. Serat mencong dapat dibagi lagi menjadi:
- Serat
berpadu; bila batang kayu terdiri dari lapisan-lapisan yang
berselang-seling, menyimpang ke kiri kemudian ke kanan terhadap sumbu
batang, contoh kayu: kulim, renghas, kapur.
- Serat
berombak; serat-serat kayu yang membentuk gamabaran berombak, contoh kayu:
renghas, merbau dan lain-lain
- Serat
terpilin; serat-serat kayu yang membuat gambaran terpilin (puntiran),
seolah-olah batang kayu dipilin mengelilingi sumbu, contoh kayu:
bintangur, kapur, dammar dan lain-lain
- Serat
diagonal; yaitu serat yang terdapat pada potongan kayu atau papan, yang
digergaji sedemikian rupa sehingga tepinya tidak sejajar arah sumbu,
tetapi membentuk sudut dengan sumbu.
Berat kayu
- Sangat
berat = lebih besar dari 0,90
- Berat =
0,75 - 0,90
- Agak
berat = 0,60 - 0,75
- Ringan
= lebih kecil dari 0,60
Sebagai contoh jenis kayu yang termasuk dalam kelas sangat berat adalah
giam, balau, dan lain-lain. Masuk kelas berat misalnya kulim,sedangkan agak
berat misalnya bintangur dan yang termasuk ringan misalnya pinus dan balsa.
Kekerasan
Pada umumnya terdapat hubungan langsung antara kekerasan kayu dan berat kayu.
Kayu-kayu yang keras juga temasuk kayu-kayu yang berat. Sebaliknya kayu ringan
adalah juga kayu yang lunak. Berdasarkan kekerasannya, jenis-jenis kayu
digolongkan sebagai berikut:
- Kayu
sangat keras, contoh: balau,giam, dan lain-lain.
- Kayu
keras, contoh: kulim, pilang dan lain-lain.
- Kayu
sedang kekerasannya, contoh: mahoni, meranti, dan lain-lain.
- Kayu
lunak, contoh: pinus, balsa, dan lain-lain
Cara menetapkan kekerasan kayu ialah dengan memotong kayu tersebut arah
melintang dan mencatat atau menilai kesan perlawanan oleh kayu itu pada saat
pemotongan dan kilapnya bidang potongan yang dihasilkan. Kayu yang sangat keras
akan sulit dipotong melintang dengan pisau. Pisau tersebut akan meleset dan
hasil potongannyaakan member tanda kilauan pada kayu. Kayu yang lunak akan
mudah rusak, dan hasil potongan melintangnya akan memberikan hasil yang kasar
dan suram.
Kesan raba
Nilai dekoratif :
Sifat-sifat lain :
- Menutup
kayu itu dengan bahan lapisan yang tidak mudah terbakar, yang berfungsi
melindungi lapisan kayu di bawahnya terhadap api. (Asbes, pelat logam dan
lain sebagainya).
- Menutup
kayu itu dengan bahan-bahan kimia yang bersifat mencegah terbakarnya kayu,
misalnya: jenis cat tahan api, persenyawaan garam antara lain amoniun dan
boor zuur
- Dengan
mengimpregnir kayu itu dengan macam-macam bahan kimia yang bersifat
mengurangi terbakarnya kayu. Ada juga bahan-bahan lain yang menghasilkan
gas yang dapat mencegah api tersebut.
Sifat kayu tehadap suara :
- Sifat
akustik : sifat akustik kayu sangat penting dalam hubungan
dengan alat-alat music dan konstruksi bangunan. Dasar akustik menunjukkan,
bahwa kemampuan untuk meneruskan atau tidak meneruskan suara erat
hubungannya dengan elastisitas kayu. Jadi sepotong kayu dapat bergetar
bebas, jika dipukul akan mengeluarkan suara tingginya tergantung pada
frekuensi alami getaran kayu tersebut. Frekuensi ini ditentukan oleh
kerapatan/elastisitas dan ukuran kayu tersebut. Kayu yang telah kehilangan
elastisitas misalnya akibat serangan jamur, jika dipukul akan memberikan
suara yang keruh, sedang kayu yang sehat suaranya akan nyaring.
- Sifat
resonansi : yaitu turut bergetarnya dengan gelombang sxuara,
karena kayu memiliki sifat elastisitas. Kualitas nada yang dikeluarkan
oleh kayu sangat baik. Oleh sebab itu banyak kayu dipakai untuk alat-alat
music: kulintang, piano, biola, guitar, dan lain-lain. Kemampuan benda
untuk mengabsorpsi suara tergantung pada masa dan pada sifat-sifat akustik
permukaan benda, yaitu mampu tidaknya permukaan benda mengabsorpsi suara
atau memantulkan suara. Struktur kayu mempunyai sifat demikian, sehingga
kalau kayu tidak dapat bergetar dengan mudah, permukaannya mempunyai sifat
meredam gelombang suara. Karena itu kayu serupa ini baik kalau dipakai
sebagai lantai atau parket.
No comments:
Post a Comment
Silahkan berkomentar secara bijak sesuai topik pembahasan